Dari sekian banyak jenis pengobatan alternatif, salah satu yang populer di masyarakat saat ini adalah penggunaan serangga bernama semut jepang. Diyakini konsumsi semut bisa membantu untuk kondisi mulai dari diabetes, kolesterol, hingga asam urat.
Di situs jual beli online semut jepang dapat dengan mudah ditemui menjadi komoditas. Menariknya di antara beberapa penjual, ada yang menekankan bahwa semut yang dimilikinya adalah semut jepang asli. Nah apakah ini artinya ada semut jepang yang palsu?
Untuk mengenali semut jepang yang asli atau palsu, tentu seseorang perlu tahu dulu nama spesies spesifiknya. Dan di masyarakat masih banyak kekeliruan seperti dijelaskan oleh peneliti serangga Pramesa Narakusumo dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Kekeliruan pertama adalah sebutan 'semut' bagi serangga yang sebetulnya masuk ke dalam ordo Coleoptera(kumbang). Semut di lain sisi masuk ke dalam ordo Hymenoptera bersama hewan seperti lebah dan tawon.
"Di masyarakat memang terkenal semut jepang padahal sebetulnya adalah kumbang Tenebrionidae. Itu jenisnya dari genus Ulomoides yang sekarang banyak diperdagangkan di Indonesia,"
Larva semut jepang
|
Dilihat dari kekerabatannya, semut jepang tidak ada sangkut pautnya dengan semut Hymenoptera yang dikenal sehari-hari. Kekerabatannya justru lebih dekat dengan Tenebrio molitor, yang larvanya dikenal sebagai ulat hong kong, dan juga Sitophilus oryzae alias kutu beras.
Menurut Pramesa sang 'semut' juga tak berasal dari Jepang. Kumbang ini secara alami juga memiliki habitat di Indonesia.
"Mungkin disebut semut jepang biar lebih menarik. Padahal kalau saya telusuri kumbang ini diaplikasikan riset di China dan Amerika Selatan, di Jepang sendiri enggak terlalu ramai," lanjut Pramesa.
Seorang pedagang semut jepang
|
Terkait khasiat kumbang yang sering didengungkan, Pramesa mengatakan bahwa belum ada riset pada manusia yang bisa membuktikannya. Hanya saja memang ia akui ada beberapa laporan analisa laboratorium yang menyebutkan Ulomoides memiliki kandungan zat aktif yang mungkin bermanfaat.
No comments:
Post a Comment