Wednesday, April 20, 2016

Ini Dia Strategi PLN Cegah Kontraktor Abal-Abal Ikut Proyek 35.000 MW


Jakarta - PT PLN tak mau para pembangkit listrik yang masuk dalam proyek 35.000 MW berkualitas buruk. Jika pembangkit jelek, maka tidak bisa segera dioperasikan atau cepat rusak setelah beroperasi.

Akibatnya, proyek 35.000 MW bakal terganggu, dan pasokan listrik juga tak terjamin. Untuk mencegah kontraktor abal-abal  ikut dalam lelang pembangunan pembangkit listrik di program 35.000 MW, PLN menetapkan persyaratan yang ketat bagi para peserta tender.

"Persyaratannya kita perketat. Seperti performance bond di proyek sebelumnya hanya 1%, menjadi 10% dari total nilai proyek." papar Manajer Senior Public Relations PLN, Agung Murdifi, di Kantornya, Jakarta, Rabu (20/04/16).

Kemudian, Project Development Account (uang jaminan pelaksanaan) di ubah dari sebelumnya USD $ 5juta berapa pun nilai proyeknya, menjadi 10% dari total biaya proyek.

"Dengan begitu, target beroperasi menjadi lebih terjamin karena pengembang akan lebih berhati-hati dan lebih serius untuk menghindari pencairan jaminan pelaksanaan." ucap Agung 

Supaya lelang proyek lebih terbuka dan dapat menarik lebih banyak calon pengembang, waktu pemasukan proposal dipercepat dan dipermudah, sebelum lelang juga  dilakukan pengumuman terbuka (market sounding).

"Waktu pemasukan proposal sebelumnya 3bulan setelah RFP (Request For Proposal) diterbitkan. Sekarang 30-45 hari setelah RFP terbit dengan terlebih dahulu PLN melakukan market sounding."

Bila pengembang yang membangun pembangkit listrik memiliki kualifikasi tinggi, tentu kualitas pembangkit akan bagus dan bisa beroperasi tepat pada waktunya. " Ini semua dilakukan untuk mencegah calon pengembang abal-abal mengikuti proyek strategis IPP." ucap Agung

Berikut target pembangkit listriik dari proyek 35.000 MW yang akan beroperasi ( Commercial Operational Date / COD) Pada 2015 hingga 2019 seperti dikutip dari kata PLN:

 2015: 1 pembangkit listrik, total kapasitas 3MW
2016: 38 pembangkit listrik, total kapasitas 2.386,7 MW
2017: 106 pembangkit listrik, total kapasitas 5.576,9MW
2018: 86 pembangkit listrik, total kapasitas 8.446,9 MW
2019: 80 pembangkit listrik, total kapasitas 19.117,4 MW

Adapun pencapaian proyek 35.000 MW per 13April 2016 adalah:

1. Tahap perencanaan : 12.226,8 MW (34.4%)
2. Tahap pengadaan: 8.377,7 MW (23,6%)
3. Tahap PPA dan proses Financial Close: 10.941,07 MW (30,8%)
4. Tahap konstruksi dan komosioning: 3.862,45 MW (10,9%)
5. Tahap COD: 123MW (0,3%)

No comments:

Post a Comment