Showing posts with label Berita MotoGP. Show all posts
Showing posts with label Berita MotoGP. Show all posts
Sunday, April 17, 2016
Rio Finis ke-21, Rosberg Menang Lagi
Shanghai - Nico Rosberg begitu mendominasi balapan GP China dan tampil sebagai pemenang. Sementara itu, pembalap Indonesia Rio Haryanto harus puas finis di posisi ke-21.
Rosberg menuntaskan lomba sepanjang 56 lap di Sirkuit Internasional Shanghai, China, Minggu (17/04/16), dalam waktu 1jam 38menit 53,891 detik. Dia start dari posisi terdepan dan cuma tergusur sebentar saja di lap-lap awal. Setelahnya, pembalap Mercedes itu terus memimpin balapan.
Sebastian Vettel, sang pembalap Ferrari menempati posisi kedua setelah menyentuh garis finis 37,776 detik di belakang Rosberg. Pembalap Red Bull, Daniil Kvyat, melengkapi tiga pembalap yang naik podium dengan finis ketiga.
Bagi Rosberg, ini adalah start sempurna di Formula 1 musim 2016. Pembalap Jerman itu juga memenangi dua seri sebelumnya, GP Australia dan GP Bahrain.
Di posisi keempat di tempati Daniel Ricciardo. Dia menuntaskan balapan di depan Kimi Raikkonen dan Felipe Massa.
Juara bertahan Lewis Hamilton harus puas finis di posisi ketujuh. Namun, hasil itu sudah cukup bagus mengingat dia harus start dari posisi 22. Di belakang Hamilton ada Max Verstappen, Carlos Sainz, dan Valtteri Bottas.
Sementara itu Rio menempati posisi ke-21 dari posisi start 20. Rekan setimnya di Manor Racing. Pascal Wehrlein, finis di posisi ke-18.
Jalannya Balapan
Insiden terjadi di tikungan pertama tak lama setelah lomba dimulai. Mobil Raikkonen melebar setelah di senggol rekan setimnya, Vettel. Meski mobilnya rusak, Raikkonen masih bisa terus membalap. Mobil Hamilton juga bersenggolan dengan mobil lain dan membuat sayap depan mobilnya rusak.
Di lap pertama, Ricciardo menguasai posisi terdepan. DI belakangnya ad Rosberg dan Kvyat.
Ban mobil Ricciardo meletus di lap ketiga. Hal ini memberi kesempatan kepada Rosberg untuk menyalip. Namun, Ricciardo masih bisa meneruskan lomba setelah lebih dulu masuk pit.
Safety car keluar di lap kelima karena ada serpihan mobil yang berceceran di lintasan. Hal ini dimanfaatkan oleh sejumlah pembalap untuk masuk pit.
Pada lap keenam, Rio menempati posisi kedelapan. Tiga posisi terdepan di isi Rosberg, Massa, dan Alonso.
Setelah safety car masuk, Rio disalip beberapa pembalap dan posisinya melorot ke posisi 15. Sementara Wehrlein masih bertahan di posisi kelima.
Pada lap ke-13, Rio berada di posisi ke-18. Sementara Rosberg masih di posisi terdepan, disusul Kvyat dan Massa.
Rosberg masuk pit pada lap ke-21. Namun, karena dia sudah unggul jauh atas rivalnya, saat keluar pit pun dia masih di posisi terdepan.
Rosberg mampu mempertahankan posisinya dan berada di depan Kvyat dan Vettel di lap ke-23. Rio berada di urutan ke-20, sementara Wehrlein di posisi 17.
Hingga lap ke-32, tiga posisi terdepan masih di tempati Rosberg, Kvyat dan Vettel. Rio berada di posisi 22 alias paling belakang, dua posisi di belakang Wehrlein.
Vettel kemudia berhasil merebut posisi kedua dari tangan Kvyat. Namun, dia masih tertinggal sekitar 28 detik di belakang Rosberg pada lap ke-42. Sementara itu, Rio berada di posisi 21 dan Wehrlein di posisi ke-17.
Situasi tak terlalu banyak berubah hingga akhir lomba. Rosberg akhirnya finis terdepan, disusul Vettel dan Kvyat, sementara Rio menuntaskan balapan di posisi 21.
Saturday, April 16, 2016
Hamilton dan Rio Tereleminasi di Q1
Shanghai - Rio Haryanto menjadi salah satu pembalap yang tereliminasi di Q1 kualifikasi GP china. Pembalap lainnya yang juga tereliminasi ada Lewis Hamilton.
Sesi kualifikasi yang berlangsung Sabtu (16/04/16) berjalan dibawah cuaca kering. berbeda dengan sesi free practice III yang berlangsung dalam kondidi trek basah lantaran sebelumnya hujan mengguyur Sirkuit Internasional Shanghai.
Red flag pun di kibarkan dikarenakan pada awal sesi, rekan satu tim Rio di Manor, Pascal Whrein, melintir ketika memacu mobilnya di treak lurus. Mesin mobil wehrlein tampak bermasalah sehingga membuat pembalap asal jerman itu melintir dan keluar lintasan.
Gantian Hamilton yang tereliminasi di pertengahan Q1, karena tiba-tiba saja Hamilton memarkir mobilnya masuk ke pit tanpa menorehkan catatan waktu sama sekali.
Dengan situasi saat ini, ditambah penalti turun grid akibat mengganti girboks, Hamilton start dari urutan terakhir.
Sebelum akhirnya catatan waktu Rio di kalahkan oleh pembalap lainnya, Rio sempat berada di urutan 10besar di pertengahan Q1.
Di menit terakhir Q1, Rio memacu mobilnya untuk memperbaiki catatan waktu. Ia memang berhasil memperbaiki catatan waktunya, namun tetap gagal mengungguli catatan waktu pembalap yang ada di depannya. Rio mengakhiri Q1 di urutan ke-20.
Selain Wehrlein, Hamilton, dan Rio, pembalap lainnya yang juga tereliminasi di Q1 adalah Kevin Magnussen (posisi 17), Esteban Gutierres (18), dan Joylon Palmer (19).
Kualifikasi di GP China 2016 kembali menggunakan format 2015, dimana enam mobil paling lambat akan di eliminasi di akhir Q1 dan Q2. sepuluh mobil yang tersisa akan berebut pole position di Q3. Posisi start akan di tentukan oleh catatan waktu di akhir Kualifikasi.
Tuesday, April 12, 2016
Perfect 10 Marquez di Tanah Amerika Serikat
Sejak 2011 Marc Marquez selalu menjadi juara pada balapan-balapan yang dilangsungkan di Amerika Serikat. Podium teratas di Sirkuit Austin menjadi kemenangan ke-10 dia di negara tersebut.
Marquez memenangi MotoGP Austin pada Senin (11/4/2016) dengan bergaya. Bukan cuma menjadi pebalap yang pertama menyentuh garis finis, dia mendahuluinya dengan menjadi pebalap tercepat di tiga sesi latihan bebas dan kemudian merebut pole position.
Itu menjadi kemenangan keempat Marquez di Austin. Sejak sirkuit tersebut pertama menggelar MotoGP di tahun 2013, selalu Marquez yang berhasil jadi juara.
Marquez bukan cuma oke di Austin. Untuk balapan-balapan di Amerika Serikat dia juga punya rekor 100% pada kelas MotoGP. Bahkan jika dirunut sejak masih berlaga di Moto2, dia selalu jadi juara di sana sedari 2011 tanpa sekalipun terputus. Dengan ada dua balapan lain di Amerika Serikat (Indianapolis dan Laguna Seca), Marquez total sudah mengumpulkan 10 kemenangan.
1. Indianapolis 2011 (Moto2). Inilah kemenangan pertama Marquez di tanah Amerika Serikat. Marquez menyentuh garis finis dengan keunggulan 1,8 detik di depan Pol Espargaro. Marquez tengah bersaing dengan Stefan Bradl dalam perebutan gelar juara dunia saat itu, namun di akhir musim dia harus mengaku kalah dan cuma finis di posisi dua klasemen akhir.
2.Indianapolis 2012 (Moto2). Marquez kembali menjadi juara di Indianapolis musim 2012 dengan keunggulan 5,8 detik dari posisi kedua. Itu merupakan kelima dia di musim tersebut, dari total sembilan yang didapat, yang kemudian mengantarnya menjadi juara dunia.
3. Austin 2013 (MotoGP). Inilah salah satu kemenangan paling bersejarah di sepanjang karier Marquez. Marquez meraih kemenangan pertamanya di kelas MotoGP sekaligus mematahkan rekor sebagai pebalap termuda yang memenangi seri kelas rajanya balap motor.
4. Laguna Seca 2013 (MotoGP). Marquez memenangi duel sengit dengan Valentino Rossi dalam race ini. Salah satu momen paling dikenang adalah saat Marquez melewati gravel di tikungan 'Corkscrew', seperti yang dilakukan The Doctor saat menjalani pertarungan dengan Casey Stoner di tempat yang sama pada 2008.
5. Indianapolis 2013 (MotoGP). Marquez mencatatkan hat-trick kemenangan di Amerika Serikat pada musim 2013 setelah dia menjadi juara di Indianapolis. Marquez mengalahkan Dani Pedrosa dengan jarak 3,4 detik, sementara Jorge Lorenzo ketinggalan 5,7 detik.
6. Austin 2014 (MotoGP). Marquez menyentuh garis finis dengan keunggulan 4,1 detik di depan Pedrosa. Ini menjadi kemenangan kedua Marquez di musim 2014, dari 10 kemenangan beruntun yang dia dapat di awal musim.
7. Indianapolis 2014 (MotoGP). Ini merupakan kemenangan ke-10 Marquez, yang didapatnya secara beruntun, di awal musim 2014. Marquez berada dua detik lebih di depan Lorenzo pada balapan ini. Rangkaian kemenangan Marquez akhirnya terhenti di Brno, sepekan berselang.
8. Austin 2015 (MotoGP). Marquez kembali menang meski Honda tampil kurang meyakinkan di musim ini. Dia menyentuh garis finis dengan keunggulan 2,3 detik di depan Andrea Dovizioso.
9. Indianapolis 2015 (MotoGP). Marquez harus bersusah payah untuk meraih kemenangan kesembilannya di MotoGP. Dia cuma unggul 0,6 detik dari Lorenzo.
10. Austin 2016 (MotoGP). Marquez mendominasi seluruh sesi. Dia menjadi yang tercepat sejak latihan bebas I, II, dan III juga saat digelar kualifikasi. Marquez juga sangat oke di race setelah dia unggul enam detik lebih dari Lorenzo di posisi kedua.
Marquez memenangi MotoGP Austin pada Senin (11/4/2016) dengan bergaya. Bukan cuma menjadi pebalap yang pertama menyentuh garis finis, dia mendahuluinya dengan menjadi pebalap tercepat di tiga sesi latihan bebas dan kemudian merebut pole position.
Itu menjadi kemenangan keempat Marquez di Austin. Sejak sirkuit tersebut pertama menggelar MotoGP di tahun 2013, selalu Marquez yang berhasil jadi juara.
Marquez bukan cuma oke di Austin. Untuk balapan-balapan di Amerika Serikat dia juga punya rekor 100% pada kelas MotoGP. Bahkan jika dirunut sejak masih berlaga di Moto2, dia selalu jadi juara di sana sedari 2011 tanpa sekalipun terputus. Dengan ada dua balapan lain di Amerika Serikat (Indianapolis dan Laguna Seca), Marquez total sudah mengumpulkan 10 kemenangan.
1. Indianapolis 2011 (Moto2). Inilah kemenangan pertama Marquez di tanah Amerika Serikat. Marquez menyentuh garis finis dengan keunggulan 1,8 detik di depan Pol Espargaro. Marquez tengah bersaing dengan Stefan Bradl dalam perebutan gelar juara dunia saat itu, namun di akhir musim dia harus mengaku kalah dan cuma finis di posisi dua klasemen akhir.
2.Indianapolis 2012 (Moto2). Marquez kembali menjadi juara di Indianapolis musim 2012 dengan keunggulan 5,8 detik dari posisi kedua. Itu merupakan kelima dia di musim tersebut, dari total sembilan yang didapat, yang kemudian mengantarnya menjadi juara dunia.
3. Austin 2013 (MotoGP). Inilah salah satu kemenangan paling bersejarah di sepanjang karier Marquez. Marquez meraih kemenangan pertamanya di kelas MotoGP sekaligus mematahkan rekor sebagai pebalap termuda yang memenangi seri kelas rajanya balap motor.
4. Laguna Seca 2013 (MotoGP). Marquez memenangi duel sengit dengan Valentino Rossi dalam race ini. Salah satu momen paling dikenang adalah saat Marquez melewati gravel di tikungan 'Corkscrew', seperti yang dilakukan The Doctor saat menjalani pertarungan dengan Casey Stoner di tempat yang sama pada 2008.
5. Indianapolis 2013 (MotoGP). Marquez mencatatkan hat-trick kemenangan di Amerika Serikat pada musim 2013 setelah dia menjadi juara di Indianapolis. Marquez mengalahkan Dani Pedrosa dengan jarak 3,4 detik, sementara Jorge Lorenzo ketinggalan 5,7 detik.
6. Austin 2014 (MotoGP). Marquez menyentuh garis finis dengan keunggulan 4,1 detik di depan Pedrosa. Ini menjadi kemenangan kedua Marquez di musim 2014, dari 10 kemenangan beruntun yang dia dapat di awal musim.
7. Indianapolis 2014 (MotoGP). Ini merupakan kemenangan ke-10 Marquez, yang didapatnya secara beruntun, di awal musim 2014. Marquez berada dua detik lebih di depan Lorenzo pada balapan ini. Rangkaian kemenangan Marquez akhirnya terhenti di Brno, sepekan berselang.
8. Austin 2015 (MotoGP). Marquez kembali menang meski Honda tampil kurang meyakinkan di musim ini. Dia menyentuh garis finis dengan keunggulan 2,3 detik di depan Andrea Dovizioso.
9. Indianapolis 2015 (MotoGP). Marquez harus bersusah payah untuk meraih kemenangan kesembilannya di MotoGP. Dia cuma unggul 0,6 detik dari Lorenzo.
10. Austin 2016 (MotoGP). Marquez mendominasi seluruh sesi. Dia menjadi yang tercepat sejak latihan bebas I, II, dan III juga saat digelar kualifikasi. Marquez juga sangat oke di race setelah dia unggul enam detik lebih dari Lorenzo di posisi kedua.
Friday, April 8, 2016
Lorenzo: MotoGP Austin Memang Favoritnya Marquez
Austin -
Rider Yamaha, Jorge Lorenzo, mengakui keunggulan Marc Marquez di seri MotoGP Austin. Seri ini disebut memang favoritnya pebalap berjuluk 'Baby Alien'.
Marquez mendominasi dua sesi latihan bebas di Circuit oh The Americas, Jumat (8/4/2016). Dia menjadi yang tercepat. Sementara itu, Lorenzo ada di posisi dua saat sesi pertama, dan ada di peringkat lima di sesi kedua.
Lorenzo bilang bahwa masalah mesin di motor pertama, membuat dirinya tak bisa tampil maksimal di sesi latihan bebas kedua.
Soal dominasi Marquez, Lorenzo menilai pembedanya bukan Honda. Marquez memang dominan setiap membalap di MotoGP Austin, dengan menjadi pemenang di tiga edisi terakhir.
"Sore ini kami mempunyai beberapa masalah dengan masalah di motor pertama. Kami tak bisa terus memakai motor itu, yang mempunyai setelan terbaik, dan dengan motor kedua kami mencoba setelan berbeda yang tak cukup bagus," kata Lorenzo di Crash.
"Juga pada bannya, saya memilih tipe soft untuk ban depan dan itu tak bekerja dengan baik di pukul 2, di siang hari dengan temperatur ini."
"Akhirnya, saya pikir potensi kami jauh lebih baik dari pada posisi lima hari ini dan besok jika kami bisa mengerahkan semua hal bagus bersamaan, maka kami yakin akan bisa --saya tak tahu apakah bisa sama cepat seperti Marquez, karena dia sangat cepat."
"Saya pikir bukan Honda yang menjadi pembeda, itu dia; dia sangat suka trek ini dan sangat nyaman denan itu," imbuhnya.
Rider Yamaha, Jorge Lorenzo, mengakui keunggulan Marc Marquez di seri MotoGP Austin. Seri ini disebut memang favoritnya pebalap berjuluk 'Baby Alien'.
Marquez mendominasi dua sesi latihan bebas di Circuit oh The Americas, Jumat (8/4/2016). Dia menjadi yang tercepat. Sementara itu, Lorenzo ada di posisi dua saat sesi pertama, dan ada di peringkat lima di sesi kedua.
Lorenzo bilang bahwa masalah mesin di motor pertama, membuat dirinya tak bisa tampil maksimal di sesi latihan bebas kedua.
Soal dominasi Marquez, Lorenzo menilai pembedanya bukan Honda. Marquez memang dominan setiap membalap di MotoGP Austin, dengan menjadi pemenang di tiga edisi terakhir.
"Sore ini kami mempunyai beberapa masalah dengan masalah di motor pertama. Kami tak bisa terus memakai motor itu, yang mempunyai setelan terbaik, dan dengan motor kedua kami mencoba setelan berbeda yang tak cukup bagus," kata Lorenzo di Crash.
"Juga pada bannya, saya memilih tipe soft untuk ban depan dan itu tak bekerja dengan baik di pukul 2, di siang hari dengan temperatur ini."
"Akhirnya, saya pikir potensi kami jauh lebih baik dari pada posisi lima hari ini dan besok jika kami bisa mengerahkan semua hal bagus bersamaan, maka kami yakin akan bisa --saya tak tahu apakah bisa sama cepat seperti Marquez, karena dia sangat cepat."
"Saya pikir bukan Honda yang menjadi pembeda, itu dia; dia sangat suka trek ini dan sangat nyaman denan itu," imbuhnya.
Thursday, April 7, 2016
Rio Masih Terus Beradaptasi dengan Mobil F1
Balapan GP2 punya banyak perbedaan dengan jika dibandingkan dengan seri F1. Karenanya proses adaptasi Rio Haryanto masih terus berjalan.
GP2 dikenal sebagai feeder untuk balapan F1. Beberapa driver top dunia lahir dari ajang itu, sebut saja Lewis Hamilton, Nico Rosberg, Nico Hulkenberg dan masih banyak lagi. Rio pun datang dari balapan GP2 dengan total tiga musim berlaga di sana.
Tapi GP2 dan F1 berbeda sangat jauh dalam hal teknologi mobil. Karenanya Rio masih terus beradaptasi dengan jet darat yang baru dia kendarai dua kali di Melbourne dan Bahrain itu.
"Untuk teknologi butuh waktu adaptasi karena teknologi F1 itu sangat berbeda. F1 sangat kompleks, karena di steering wheel mobil GP2 hanya empat tombol. Sementara di F1 ada 30 tombol," ucap Rio di depan wartawan saat menghadiri acara Pertamina Fastron Meet and Greet yang dilangsungkan di Kota Kasablanka, Kamis (7/4/2016) sore tadi.
"Jadi selain digunakan juga harus melakukan setting yang 30 (tombol) itu. Adaptasinya step by step. Nah, sekarang saya lebih familiar. jadi sudah semakin percaya diri di dalam mobil. Semoga di berikutnya bisa meraih hasil baik, karena walaupun di Bahrain finish saya belum puas," sambung Rio.
Hal yang diakui Rio paling sulit untuk dilakukan adalah bagaimana mengatur pemakaian bahan bakar. Mencoba menghemat bahan bakar akan membuat laju mobil lambat, sementara jika langsung digeber sejak awal akan membuat bahan bakar lebih cepat habis.
"Kenapa (mengantur bahan bakar)? Karena sekarang di F1 enggak ada pit stop untuk bahan bakar. Jadi saat awal lomba bahan bakarnya full, saya tidak ingin terlalu pelan hemat bahan bakar atau terlalu cepat bensin habis. Jadi kecepatannya harus konstan," ujar dia.
GP2 dikenal sebagai feeder untuk balapan F1. Beberapa driver top dunia lahir dari ajang itu, sebut saja Lewis Hamilton, Nico Rosberg, Nico Hulkenberg dan masih banyak lagi. Rio pun datang dari balapan GP2 dengan total tiga musim berlaga di sana.
Tapi GP2 dan F1 berbeda sangat jauh dalam hal teknologi mobil. Karenanya Rio masih terus beradaptasi dengan jet darat yang baru dia kendarai dua kali di Melbourne dan Bahrain itu.
"Untuk teknologi butuh waktu adaptasi karena teknologi F1 itu sangat berbeda. F1 sangat kompleks, karena di steering wheel mobil GP2 hanya empat tombol. Sementara di F1 ada 30 tombol," ucap Rio di depan wartawan saat menghadiri acara Pertamina Fastron Meet and Greet yang dilangsungkan di Kota Kasablanka, Kamis (7/4/2016) sore tadi.
"Jadi selain digunakan juga harus melakukan setting yang 30 (tombol) itu. Adaptasinya step by step. Nah, sekarang saya lebih familiar. jadi sudah semakin percaya diri di dalam mobil. Semoga di berikutnya bisa meraih hasil baik, karena walaupun di Bahrain finish saya belum puas," sambung Rio.
Hal yang diakui Rio paling sulit untuk dilakukan adalah bagaimana mengatur pemakaian bahan bakar. Mencoba menghemat bahan bakar akan membuat laju mobil lambat, sementara jika langsung digeber sejak awal akan membuat bahan bakar lebih cepat habis.
"Kenapa (mengantur bahan bakar)? Karena sekarang di F1 enggak ada pit stop untuk bahan bakar. Jadi saat awal lomba bahan bakarnya full, saya tidak ingin terlalu pelan hemat bahan bakar atau terlalu cepat bensin habis. Jadi kecepatannya harus konstan," ujar dia.
Wednesday, April 6, 2016
Cerita Bautista Tabrak Mekaniknya Saat Pit Stop
Banyak kejadian menarik di pit MotoGP Argentina pada akhir pekan lalu. Selain kewajiban mengganti motor, ada juga kecelakaan yang melibatkan Alvaro Bautista dengan mekaniknya.
MotoGP Argentina diwarnai banyak cerita menarik, yang hampir seluruhnya terkait dengan kondisi ban. Race Direction memutuskan pebalap wajib mengganti motor di putaran 9, 10, atau 11 dan memotong durasi balapan menjadi hanya 20 laps --awalnya 25 lap. Keputusan ini diambil sebagai respons dari insiden pecah ban yang dialami Scott Redding di sesi latihan bebas keempat.
Alhasil pada tiga lap tersebut keseibukan besar terjadi di pit. Seluruh pebalap berdasarkan strateginya masing-masing mampir ke garasinya dan bergegas mengganti tunggangan.
Di tengah suasana menegangkan itu, seorang mekanik tim Aprilia Racing Team Gresini jadi korban. Tengah membantu Alvaro Bautista yang akan mengganti motor, dia malah ditabrak oleh ridernya itu.
Menuju garasinya masih dalam kecepatan cukup tinggi, Bautista kehilangan keseimbangan dan terjatuh saat masih berada di atas motor. Dia terseret beberapa meter dan menabrak mekanik malang tersebut.
Bautista bisa langsung bangkit dan menunggangi motor barunya untuk melanjutkan balapan. Sementara si mekanik korban tabraknya terlihat memegangi lutut menahan sakit dan tak bisa berdiri di atas kakinya sendiri. Beberapa rekan mekanik langsung menghampir mencoba memberi bantuan.
Autoevolution menyebut mekanik tersebut tidak mengalami cedera parah.
MotoGP Argentina diwarnai banyak cerita menarik, yang hampir seluruhnya terkait dengan kondisi ban. Race Direction memutuskan pebalap wajib mengganti motor di putaran 9, 10, atau 11 dan memotong durasi balapan menjadi hanya 20 laps --awalnya 25 lap. Keputusan ini diambil sebagai respons dari insiden pecah ban yang dialami Scott Redding di sesi latihan bebas keempat.
Alhasil pada tiga lap tersebut keseibukan besar terjadi di pit. Seluruh pebalap berdasarkan strateginya masing-masing mampir ke garasinya dan bergegas mengganti tunggangan.
Di tengah suasana menegangkan itu, seorang mekanik tim Aprilia Racing Team Gresini jadi korban. Tengah membantu Alvaro Bautista yang akan mengganti motor, dia malah ditabrak oleh ridernya itu.
Menuju garasinya masih dalam kecepatan cukup tinggi, Bautista kehilangan keseimbangan dan terjatuh saat masih berada di atas motor. Dia terseret beberapa meter dan menabrak mekanik malang tersebut.
Bautista bisa langsung bangkit dan menunggangi motor barunya untuk melanjutkan balapan. Sementara si mekanik korban tabraknya terlihat memegangi lutut menahan sakit dan tak bisa berdiri di atas kakinya sendiri. Beberapa rekan mekanik langsung menghampir mencoba memberi bantuan.
Autoevolution menyebut mekanik tersebut tidak mengalami cedera parah.
Friday, March 11, 2016
Jorge Lorenzo Akan Pertahankan Gelarnya
Jorge Lorenzo merupakan satu dari tiga rider aktif MotoGP yang punya gelar juara dunia di kelas itu. Tapi berbeda dengan dua rider lainnya, Lorenzo belum pernah bisa mempertahankannya.
Sejak mulai tampil di kelas primer balap motor grand prix pada tahun 2008 lalu, Lorenzo sejauh ini sudah punya titel MotoGP masing-masing pada 2010, 2012, dan musim 2015 lalu.
Di barisan rider yang ada di kelas primer saat ini cuma Valentino Rossi dan Marc Marquez yang juga punya gelar juara dunia kelas tersebut. Rossi punya tujuh titel, sedangkan Marquez dua titel.
Berbeda dengan Rossi dan Marquez, Lorenzo belum pernah bisa mempertahankan gelar juara alias meraih titel kelas primer selama dua musim secara berurutan. Rossi pernah meraih titel lima musim beruntun pada 2001-2005 kemudian dua titel pada 2008 dan 2009, Marquez pada 2013 dan 2014.
Maka Lorenzo akan punya target ganda di MotoGP 2016: bertarung demi mempertahankan gelar juara dunia sekaligus meraih titel kelas primer secara beruntun untuk kali pertama.
Demi mewujudkannya tentu saja tidak bakal mudah. Rider Movistar Yamaha itu harus bersaing dengan Rossi yang bakal punya ambisi meluap setelah kontroversi dengan Marquez musim lalu--yang turut membuat Lorenzo juara. Marquez pun tentu tak mau kalah dan hendak segera menepikan kontroversi di 2015 lalu lewat sebuah performa seperti ketika ia juara dunia.
Sudah begitu Dani Pedrosa yang jadi rekan Marquez di Repsol Honda pun punya semangat tak kalah menyala setelah tak kunjung juara dunia sejak tampil di kelas primer pada 2006. Perubahan regulasi, secara khusus ban dan Unit Kontrol Elektronik (ECU), akan meramaikan persaingan--dengan Ducati secara khusus diprediksi akan punya keuntungan terkait ECU Magneti Marelli. Suzuki yang tampil cukup menjanjikan pada tes pramusim juga akan membuat persaingan jadi sulit diterka.
Akan tetapi, Lorenzo seperti sudah memberikan peringatan keras kepada para pengincar gelar juara dunianya lewat hasil sip pada tes pramusim terakhir di Losail pada 2-4 Maret lalu. Lorenzo menuntaskan hari terakhir tes itu dengan waktu putaran 1 menit 54,810 detik--menjadikannya sebagai satu-satunya rider yang menembus kisaran waktu 1 menit 54 detik dalam tes tiga hari tersebut.
"Itu amatlah positif karena kami banyak memoles catatan waktu putaran. Saya amat gembira dengan waktu tercepatnya dan kami sekarang sudah siap untuk balapan nanti," tegas Lorenzo seperti dikutipExpress.
Sejak mulai tampil di kelas primer balap motor grand prix pada tahun 2008 lalu, Lorenzo sejauh ini sudah punya titel MotoGP masing-masing pada 2010, 2012, dan musim 2015 lalu.
Di barisan rider yang ada di kelas primer saat ini cuma Valentino Rossi dan Marc Marquez yang juga punya gelar juara dunia kelas tersebut. Rossi punya tujuh titel, sedangkan Marquez dua titel.
Berbeda dengan Rossi dan Marquez, Lorenzo belum pernah bisa mempertahankan gelar juara alias meraih titel kelas primer selama dua musim secara berurutan. Rossi pernah meraih titel lima musim beruntun pada 2001-2005 kemudian dua titel pada 2008 dan 2009, Marquez pada 2013 dan 2014.
Maka Lorenzo akan punya target ganda di MotoGP 2016: bertarung demi mempertahankan gelar juara dunia sekaligus meraih titel kelas primer secara beruntun untuk kali pertama.
Demi mewujudkannya tentu saja tidak bakal mudah. Rider Movistar Yamaha itu harus bersaing dengan Rossi yang bakal punya ambisi meluap setelah kontroversi dengan Marquez musim lalu--yang turut membuat Lorenzo juara. Marquez pun tentu tak mau kalah dan hendak segera menepikan kontroversi di 2015 lalu lewat sebuah performa seperti ketika ia juara dunia.
Sudah begitu Dani Pedrosa yang jadi rekan Marquez di Repsol Honda pun punya semangat tak kalah menyala setelah tak kunjung juara dunia sejak tampil di kelas primer pada 2006. Perubahan regulasi, secara khusus ban dan Unit Kontrol Elektronik (ECU), akan meramaikan persaingan--dengan Ducati secara khusus diprediksi akan punya keuntungan terkait ECU Magneti Marelli. Suzuki yang tampil cukup menjanjikan pada tes pramusim juga akan membuat persaingan jadi sulit diterka.
Akan tetapi, Lorenzo seperti sudah memberikan peringatan keras kepada para pengincar gelar juara dunianya lewat hasil sip pada tes pramusim terakhir di Losail pada 2-4 Maret lalu. Lorenzo menuntaskan hari terakhir tes itu dengan waktu putaran 1 menit 54,810 detik--menjadikannya sebagai satu-satunya rider yang menembus kisaran waktu 1 menit 54 detik dalam tes tiga hari tersebut.
"Itu amatlah positif karena kami banyak memoles catatan waktu putaran. Saya amat gembira dengan waktu tercepatnya dan kami sekarang sudah siap untuk balapan nanti," tegas Lorenzo seperti dikutipExpress.
Subscribe to:
Posts (Atom)