JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) ditutup perkasa pada perdagangan Senin (6/6/2016), dimana nilai tukar mata uang Garuda di pasar spot menguat drastis 1,66% atau 225 poin ke level Rp13.370/USD.
Sebelumnya, awal pekan pagi ini, rupiah menguat tajam sebesar 0,82% atau 112 poin ke Rp13.483/USD pada pukul 09.05 WIB.
Posisi ini merupakan level tertinggi sejak 18 Mei 2016 lalu, dimana saat itu nilai tukar rupiah sempat menyentuh Rp13.380/USD. Namun sejak kabar bakal dirilisnya kenaikan suku bunga The Fed, rupiah selama nyaris 19 hari berpuasa alias berada di zona merah.
Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah menguat di level Rp13.478/USD.
Sebelumnya, awal pekan pagi ini, rupiah menguat tajam sebesar 0,82% atau 112 poin ke Rp13.483/USD pada pukul 09.05 WIB.
Posisi ini merupakan level tertinggi sejak 18 Mei 2016 lalu, dimana saat itu nilai tukar rupiah sempat menyentuh Rp13.380/USD. Namun sejak kabar bakal dirilisnya kenaikan suku bunga The Fed, rupiah selama nyaris 19 hari berpuasa alias berada di zona merah.
Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah menguat di level Rp13.478/USD.
rupiah ditutup menguat 95 poin ke angka Rp13.377,50/USD, dimana sebelumnya mata uang Garuda dibuka berada di angka Rp13.472,50/USD.
Penguatan rupiah pada perdagangan hari ini seiring dengan menguatnya mayoritas mata uang ASEAN setelah imbas edarnya data tenaga kerja AS yang di bawah ekspektasi pada akhir pekan kemarin. Daftar tenaga kerja negaranya Obama Barak yang diumumkan pada Jumat malam hanya sebanyak 38.000 orang, jauh di bawah rata-rata yaitu 200.000 orang, sehingga membuat indeks USD lunglai 1,61%.
Melansir Reuters, mayoritas mata uang ASEAN praktis menguat. Hanya dolar Singapura yang melemah pada perdagangan hari ini sebesar -0,15%. Sementara itu, baht Thailand menguat 0,21%, peso Filipina naik 0,56%, dan ringgit Malaysia melonjak 1,13%.
Sementara kabar, Ketua Federal Reserve Janet Yellen yang akan membahas sebuah pertemuan di Philadeplhia membuat pasar terus menunggu."Jika dia mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga bulan depan, jika tidak bulan ini, dolar mungkin tidak jatuh lebih jauh, dan dampaknya terhadap pasar saham dapat dibatasi," kata Takuya Takahashi, seorang ahli strategi ekuitas di Daiwa Securities,
Penguatan rupiah pada perdagangan hari ini seiring dengan menguatnya mayoritas mata uang ASEAN setelah imbas edarnya data tenaga kerja AS yang di bawah ekspektasi pada akhir pekan kemarin. Daftar tenaga kerja negaranya Obama Barak yang diumumkan pada Jumat malam hanya sebanyak 38.000 orang, jauh di bawah rata-rata yaitu 200.000 orang, sehingga membuat indeks USD lunglai 1,61%.
Melansir Reuters, mayoritas mata uang ASEAN praktis menguat. Hanya dolar Singapura yang melemah pada perdagangan hari ini sebesar -0,15%. Sementara itu, baht Thailand menguat 0,21%, peso Filipina naik 0,56%, dan ringgit Malaysia melonjak 1,13%.
Sementara kabar, Ketua Federal Reserve Janet Yellen yang akan membahas sebuah pertemuan di Philadeplhia membuat pasar terus menunggu."Jika dia mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga bulan depan, jika tidak bulan ini, dolar mungkin tidak jatuh lebih jauh, dan dampaknya terhadap pasar saham dapat dibatasi," kata Takuya Takahashi, seorang ahli strategi ekuitas di Daiwa Securities,
https://golden138.wordpress.com/
No comments:
Post a Comment