Friday, June 3, 2016

Gagal Perkosa Acil Bunuh Anak Usia 12 Taun Berikut Pengakuanya

Ini Pengakuan Acil yang Gagal Perkosa dan Bunuh Bocah Perempuan 12 Tahun
Jakarta - Nurdin Muptahul Ulum alias Acil (27) menganiaya bocah perempuan berusia 12 tahun di Kota Bandung lantaran ajakannya untuk berhubungan badan ditolak korban. Pelaku sempat mengira korban yang masih kerabatnya itu tewas sebelum dibuang ke jurang.

Kejadian tersebut berlangsung di rumah kosong milik Yaya atau kerabat pelaku di kawasan Pasir Endah, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, Rabu (1/6) sekitar pukul 23.30 WIB. Pintu rumah tersebut, menurut Acil, tidak terkunci.

"Saya ini paman jauhnya korban. Waktu itu saya ajak dia (korban) 'bobo'. Dua kali saya mengajaknya berhubungan badan, tapi dia enggak mau. Lalu dia berontak. Dia menendang kaki saya. Jadi saya enggak memerkosanya," ucap Acil di Mapolrestabes Bandung, Jumat (3/6/2016).

Dia terkejut melihat korban melawan. "Saya refleks mencekik leher korban. Lalu saya pukul dua kali wajahnya dengan kepalan tangan, dan satu kali pukul wajah korban dengan tangan terbuka," ujar pria yang saban hari bekerja sebagai tukang ojek.

Dia mengaku kalut karena melihat tubuh korban tak bergerak. Acil lalu memboyong korban ke luar rumah. Dia menggeletakkan korban di sebuah lapangan. "Saya panik. Waktu itu coba saya membangunkannya, tapi dia enggak bangun-bangun. Saya pikir dia sudah mati," ucap Acil yang lengan kanannya memiliki tato.

Bapak satu anak tersebut kebingungan. Dia mencoba mencari bantuan untuk membuang korban ke daerah Cileunyi. "Saya ketakutan, lalu saya langsung sendirian pergi ke tempat teman. Setelah itu, saya ajak RS dan IP untuk ikut ke rumah," kata Acil.

RS dan IP ini remaja tanggung. Kedua pemuda tersebut tidak tahu maksud dan niat Acil. "Saya mampir ke rumah untuk mengambil sarung dan pisau. Pisau buat jaga-jaga, kalau sarung buat menutupi muka korban," ujar Acil.

Setelah itu, mereka berboncengan menggunakan motor milik istri Acil ke lokasi korban terkapar. Acil kemudian menjelaskan kepada RS dan IP kalau korban disiksanya. Menurut Acil, kedua remaja itu tampak ketakutan dan berkali-kali menolak membantu.

"Saya ancam RS dan IP. Keduanya saya cekik. Saya bilang RS dan IP harus membantu, kalau enggak mau bantu bakalan seperti korban," kata Acil yang saat kejadian mengaku dalam kondisi mabuk minuman keras.

RS dan IP terpaksa menuruti kemauan Acil lantaran terus mendapat ancaman. Setelah itu, sambung Acil, korban dibopong ke motor. Acil tancap gas membonceng ketiga orang tersebut, termasuk korban, ke daerah Gunung Manglayang, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Kamis (2/6) dini hari.

"Saat tiba di lokasi (Manglayang), korban bangun (siuman) sambil berucap 'ini kenapa...ini kenapa'. Saya langsung matikan motor. Saya turun dari motor, lalu saya tusuk satu kali leher korban yang waktu itu masih di motor (posisi diapit RS dan IP). Korban jatuh, terus saya tusuk satu kali lagi lehernya," tutur Acil.

Acil lempar pisau ke semak-semak. Setelah itu Acil sendirian menggotong korban yang mengalami luka parah. "Saya buang korban ke jurang (kaki gunung Manglayang) sedalam tiga meter," ucap Acil. Ia lalu ajak RS dan IP untuk kabur.

Korban ditemukan warga setempat yang tengah melintas di lokasi kejadian. Waktu itu korban berteriak minta tolong sambil meringis kesakitan. Polisi yang mendapat laporan ada korban penganiayaan cepat bergerak dan berhasil menangkap Acil saat berada di rumahnya, kawasan Ujungberung, Kamis (2/6).

Kasus tersebut ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Bandung. Kini Acil meringkuk di ruang tahanan Mapolrestabes Bandung. 
https://golden138.wordpress.com/

No comments:

Post a Comment