Tokyo, - Yamato Tanooka, bocah Jepang yang hilang di hutan belantara sejak enam hari lalu, telah ditemukan selamat. Berita ini disambut gembira publik Jepang yang selama enam hari ini terus mendoakan keselamatan anak tersebut.
Sejak diberitakan hilang pada Sabtu (28/5) lalu usai ditinggal orangtuanya di hutan belantara, ribuan orang, lewat media-media sosial, terus mendoakan keselamatan bocah 7 tahun itu.
Menurut Ken Noguchi, pendaki gunung terkenal yang pernah mendaki gunung tertinggi di dunia, Mount Everest, peristiwa ini merupakan keajaiban.
"Jika dia bertahan hidup sendirian seperti itu, ini mukjizat yang luar biasa," tulis Ken dalam postingannya di Twitter seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (3/6/2016).
Berita selamatnya Yamato sempat menjadi trending topicTwitter di Jepang. "Wow, dia telah ditemukan," demikian kicauan seorang pengguna Twitter. "Bagaimana seorang anak bisa bertahan hidup hanya dengan minum air?" tulis pengguna Twitter lainnya.
Yamato ditemukan seorang personel militer Jepang di dalam salah satu gedung yang ada di kompleks latihan militer Jepang di hutan lebat Pulau Hokkaido itu. Gedung itu diketahui berjarak 5,5 kilometer sebelah timur laut dari lokasi bocah itu hilang pada Sabtu (28/5) lalu.
Personel militer Jepang yang tidak disebut identitasnya itu, seperti dilansir Reuters, Jumat (3/6/2016), menemukan bocah itu saat akan melakukan latihan militer di dalam hutan. Ajaib, Yamato berhasil selamat setelah hidup sendirian selama nyaris seminggu di dalam hutan lebat, dengan suhu udara terendah mencapai 7 derajat Celcius dan hujan deras kerap mengguyur. Dia hanya memakai kaos dan jeans.
Dilaporkan televisi ternama Jepang, NHK, bocah itu mengaku dirinya terus berjalan kaki hingga menemukan gedung yang menjadi tempatnya berlindung. Selama enam hari, bocah ini hanya minum air keran yang ada di sekitar gedung dan tidur di atas matras yang ada di dalam gedung milik militer Jepang itu.
Yamato dilaporkan hilang sejak Sabtu (28/5) lalu, setelah orangtuanya meninggalkan bocah itu di hutan sebagai hukuman atas kenakalannya. Bocah itu hilang di kawasan hutan yang dihuni beruang-beruang liar di Pegunungan Komagatake, Pulau Hokkaido. Saat kejadian, bocah itu bersama kakak perempuannya serta ayah dan ibunya mendatangi sebuah taman di dekat hutan tersebut.
Namun ayah dan ibu Yamato marah ketika bocah itu melemparkan batu-batu ke mobil-mobil dan orang-orang di taman tersebut. Saat dalam perjalanan pulang ke rumah, orangtua Yamato menurunkan bocah itu dari mobil dan meninggalkannya sendirian di hutan. Mereka sempat mengemudikan mobil sejauh 500 meter, sebelum kemudian kembali untuk menjemput Yamato, namun bocah itu sudah tak ada.
Pencarian bocah ini melibatkan ratusan personel kepolisian, petugas pemadam kebakaran setempat serta militer. Pencarian awal berujung nihil sehingga polisi meminta bantuan militer Jepang. Sejak Rabu (1/6), para tentara Jepang bergabung dalam pencarian di wilayah hutan berbatu dan penuh pepohonan lebat. Bahkan hujan deras sempat menghambat upaya pencarian.
Sejak diberitakan hilang pada Sabtu (28/5) lalu usai ditinggal orangtuanya di hutan belantara, ribuan orang, lewat media-media sosial, terus mendoakan keselamatan bocah 7 tahun itu.
Menurut Ken Noguchi, pendaki gunung terkenal yang pernah mendaki gunung tertinggi di dunia, Mount Everest, peristiwa ini merupakan keajaiban.
"Jika dia bertahan hidup sendirian seperti itu, ini mukjizat yang luar biasa," tulis Ken dalam postingannya di Twitter seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (3/6/2016).
Berita selamatnya Yamato sempat menjadi trending topicTwitter di Jepang. "Wow, dia telah ditemukan," demikian kicauan seorang pengguna Twitter. "Bagaimana seorang anak bisa bertahan hidup hanya dengan minum air?" tulis pengguna Twitter lainnya.
Yamato ditemukan seorang personel militer Jepang di dalam salah satu gedung yang ada di kompleks latihan militer Jepang di hutan lebat Pulau Hokkaido itu. Gedung itu diketahui berjarak 5,5 kilometer sebelah timur laut dari lokasi bocah itu hilang pada Sabtu (28/5) lalu.
Personel militer Jepang yang tidak disebut identitasnya itu, seperti dilansir Reuters, Jumat (3/6/2016), menemukan bocah itu saat akan melakukan latihan militer di dalam hutan. Ajaib, Yamato berhasil selamat setelah hidup sendirian selama nyaris seminggu di dalam hutan lebat, dengan suhu udara terendah mencapai 7 derajat Celcius dan hujan deras kerap mengguyur. Dia hanya memakai kaos dan jeans.
Dilaporkan televisi ternama Jepang, NHK, bocah itu mengaku dirinya terus berjalan kaki hingga menemukan gedung yang menjadi tempatnya berlindung. Selama enam hari, bocah ini hanya minum air keran yang ada di sekitar gedung dan tidur di atas matras yang ada di dalam gedung milik militer Jepang itu.
Yamato dilaporkan hilang sejak Sabtu (28/5) lalu, setelah orangtuanya meninggalkan bocah itu di hutan sebagai hukuman atas kenakalannya. Bocah itu hilang di kawasan hutan yang dihuni beruang-beruang liar di Pegunungan Komagatake, Pulau Hokkaido. Saat kejadian, bocah itu bersama kakak perempuannya serta ayah dan ibunya mendatangi sebuah taman di dekat hutan tersebut.
Namun ayah dan ibu Yamato marah ketika bocah itu melemparkan batu-batu ke mobil-mobil dan orang-orang di taman tersebut. Saat dalam perjalanan pulang ke rumah, orangtua Yamato menurunkan bocah itu dari mobil dan meninggalkannya sendirian di hutan. Mereka sempat mengemudikan mobil sejauh 500 meter, sebelum kemudian kembali untuk menjemput Yamato, namun bocah itu sudah tak ada.
Pencarian bocah ini melibatkan ratusan personel kepolisian, petugas pemadam kebakaran setempat serta militer. Pencarian awal berujung nihil sehingga polisi meminta bantuan militer Jepang. Sejak Rabu (1/6), para tentara Jepang bergabung dalam pencarian di wilayah hutan berbatu dan penuh pepohonan lebat. Bahkan hujan deras sempat menghambat upaya pencarian.
https://golden138.wordpress.com/
No comments:
Post a Comment