Basel - Jurgen Klopp menyebut Liverpool dan Sevilla
punya peluang sama besar menjuarai Liga Europa. Menikmati laga disebut
Klopp bisa memberi hasil yang diinginkan untuk The Reds.
Sekitar tujuh bulan setelah menggantikan Brenda Rodgers di kursi manajer Liverpool, Klopp mengantar The Reds melaju ke final Liga Europa. Kamis (19/5/2016) dinihari WIB lusa mereka akan berhadapan dengan Sevilla dalam laga final yang akan dilangsungkan di Basel.
Dalam sesi wawancara dengan UEFA, Klopp menyebut kalau Liverpool dan Sevilla punya kekuatan sama besar untuk menang. Manajer asal Jerman itu menyebut kedua tim punya kans yang sama 50:50 dan tidak ada yang berstatus favorit. Bersenang-senang menikmati pertandingan disebut mantan pelatih Borussia Dortmund itu akan bisa membawa Liverpool pada kemenangan.
"Situasinya 50:50 - tidak ada yang jadi favorit, tidak ada yang sudah separuh jalan (menuju juara). Ini pertandingan yang sengit dengan semua keadaan yang menyertainya - ketegangan jelang final dan hal-hal seperti ini. Tapi buat saya, semakin besar tekanannya semakin keren," ucap Klopp.
"Ini bukan soal mengeluarkan segenap kemampuan yang Anda punya, ini soal permainan. Permainan yang bisa bekerja dengan bersenang-senang, dengan keyakinan, dengan kerja sama dan mimpi bersama jelang pertandingan, dan melakukan segalanya untuk membuat mimpi itu menjadi kenyataan di atas lapangan. Tidak ada yang bisa menjamin, tapi semuanya mungkin saja, buat saya hal itu sudah cukup untuk membuat saya antusias menghadapi pertandingan. Jadi saya antusias dengan kesempatan yang kami punya di Basel," lanjut dia.
Duel dengan Sevilla menjadi final kompetisi Eropa pertama untuk Liverpool sejak yang terakhir di tahun 2007, di mana ketika itu mereka kalah 1-2 dari AC Milan di final Liga Champions. Sementara sukses terakhir 'Si Merah' di pentas Eropa adalah saat mereka mengalahkan Milan secara dramatis pada final Liga Champions musim 2004/2005.
"Rasanya bagus (bisa sampai final). Saat saya datang ke sini saya tidak bisa membayangkan ini akan terjadi karena jalannya masih panjang. Tapi saya menyukai turnamen ini. Seluruh perjalanan kami di Eropa mudah sekali untuk kami nikmati."
"Kami menjalani malam besar yang indah di Anfield dan tim saya telah menunjukkan performa yang luar biasa. Saya bangga dengan pemain saya karena itu merupakan situasi yang sulit. Itu selalu sulit tidak ada jalan mudah mencapai final," tuntas dia.
Sekitar tujuh bulan setelah menggantikan Brenda Rodgers di kursi manajer Liverpool, Klopp mengantar The Reds melaju ke final Liga Europa. Kamis (19/5/2016) dinihari WIB lusa mereka akan berhadapan dengan Sevilla dalam laga final yang akan dilangsungkan di Basel.
Dalam sesi wawancara dengan UEFA, Klopp menyebut kalau Liverpool dan Sevilla punya kekuatan sama besar untuk menang. Manajer asal Jerman itu menyebut kedua tim punya kans yang sama 50:50 dan tidak ada yang berstatus favorit. Bersenang-senang menikmati pertandingan disebut mantan pelatih Borussia Dortmund itu akan bisa membawa Liverpool pada kemenangan.
"Situasinya 50:50 - tidak ada yang jadi favorit, tidak ada yang sudah separuh jalan (menuju juara). Ini pertandingan yang sengit dengan semua keadaan yang menyertainya - ketegangan jelang final dan hal-hal seperti ini. Tapi buat saya, semakin besar tekanannya semakin keren," ucap Klopp.
"Ini bukan soal mengeluarkan segenap kemampuan yang Anda punya, ini soal permainan. Permainan yang bisa bekerja dengan bersenang-senang, dengan keyakinan, dengan kerja sama dan mimpi bersama jelang pertandingan, dan melakukan segalanya untuk membuat mimpi itu menjadi kenyataan di atas lapangan. Tidak ada yang bisa menjamin, tapi semuanya mungkin saja, buat saya hal itu sudah cukup untuk membuat saya antusias menghadapi pertandingan. Jadi saya antusias dengan kesempatan yang kami punya di Basel," lanjut dia.
Duel dengan Sevilla menjadi final kompetisi Eropa pertama untuk Liverpool sejak yang terakhir di tahun 2007, di mana ketika itu mereka kalah 1-2 dari AC Milan di final Liga Champions. Sementara sukses terakhir 'Si Merah' di pentas Eropa adalah saat mereka mengalahkan Milan secara dramatis pada final Liga Champions musim 2004/2005.
"Rasanya bagus (bisa sampai final). Saat saya datang ke sini saya tidak bisa membayangkan ini akan terjadi karena jalannya masih panjang. Tapi saya menyukai turnamen ini. Seluruh perjalanan kami di Eropa mudah sekali untuk kami nikmati."
"Kami menjalani malam besar yang indah di Anfield dan tim saya telah menunjukkan performa yang luar biasa. Saya bangga dengan pemain saya karena itu merupakan situasi yang sulit. Itu selalu sulit tidak ada jalan mudah mencapai final," tuntas dia.
https://golden138.wordpress.com/
No comments:
Post a Comment