Ponorogo - Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)
mendatangi rumah bocah perempuan berusia 10 tahun yang dipasung. Bocah
asal Desa Tatung, Ponorogo, Jawa Timur, ini dipasung dengan cara diikat
di tiang teras rumah oleh orang tuanya.
"Karena anaknya keterbelakangan mental dan pengawasan dari orang tua tidak bisa continue," kata Kepala Desa Tatung, Rudi Sugiharto, Senin (16/5/2106).
Menurut Rudi, orangtua bocah, B dan S mengikat anaknya sejak berusia 7 tahun karena kondisi bocah yang disebut mengalami keterbelakangan mental.
"Bapak ibunya kerja, anaknya hiperaktif jadi anaknya diikat pada saat ditinggal kerja. Pada saat ditinggal orang tua nggak bisa, karena ketika dilepas takutnya dia bermain, berlari nanti masuk sumur bisa bahaya," lanjut Rudi.
Saat ditemui anggota Komnas HAM, Siane Indriani, orang tua bocah menyebut tidak mampu membiayai pengobatan bagi anaknya yang disebut dokter mengalami polio pada saat masih balita,
Atas penjelasan tersebut, Siane mengatakan, perlakuan terhadap anak yang tidak sesuai bisa jadi malah menyebabkan bocah mengalami keterbelakangan mental.
"Jadi kita mencoba membuat masyarakat itu lebih memperhatikan hal hal semacam ini, bahwa upaya upaya pengobatan itu tidak secara medis belaka tapi banyak hal yang dilakukan," kata Siane.
Usai melepas tali yang mengikat bocah, Siane berharap seluruh orang tua tidak gegabah melakukan tindakan yang berujung pada gangguan kejiwaan anak.
"Saya tidak bicara angka ya karena itu masih banyak sebetulnya hanya karena ini semacam banyak yang yang disembunyikan," jelas Siane.
"Karena anaknya keterbelakangan mental dan pengawasan dari orang tua tidak bisa continue," kata Kepala Desa Tatung, Rudi Sugiharto, Senin (16/5/2106).
Menurut Rudi, orangtua bocah, B dan S mengikat anaknya sejak berusia 7 tahun karena kondisi bocah yang disebut mengalami keterbelakangan mental.
"Bapak ibunya kerja, anaknya hiperaktif jadi anaknya diikat pada saat ditinggal kerja. Pada saat ditinggal orang tua nggak bisa, karena ketika dilepas takutnya dia bermain, berlari nanti masuk sumur bisa bahaya," lanjut Rudi.
Saat ditemui anggota Komnas HAM, Siane Indriani, orang tua bocah menyebut tidak mampu membiayai pengobatan bagi anaknya yang disebut dokter mengalami polio pada saat masih balita,
Atas penjelasan tersebut, Siane mengatakan, perlakuan terhadap anak yang tidak sesuai bisa jadi malah menyebabkan bocah mengalami keterbelakangan mental.
"Jadi kita mencoba membuat masyarakat itu lebih memperhatikan hal hal semacam ini, bahwa upaya upaya pengobatan itu tidak secara medis belaka tapi banyak hal yang dilakukan," kata Siane.
Usai melepas tali yang mengikat bocah, Siane berharap seluruh orang tua tidak gegabah melakukan tindakan yang berujung pada gangguan kejiwaan anak.
"Saya tidak bicara angka ya karena itu masih banyak sebetulnya hanya karena ini semacam banyak yang yang disembunyikan," jelas Siane.
https://golden138.wordpress.com/
No comments:
Post a Comment