POSO - Baku tembak antara aparat TNI dengan kelompok
sipil bersenjata diduga anggota teroris pimpinan Santoso kembali terjadi
di Poso, Sulawesi Tengah.
Kali ini, baku tembak terjadi di hutan pegunungan Desa Pantangolemba, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Dalam peristiwa itu, dua orang sipil bersenjata dilaporkan tewas tertembus pelor aparat.
Namun hingga Minggu (15/5/2016) malam, jenazah dari kedua orang itu belum dapat dievakuasi. Berdasarkan informasi yang diterima wartawan, korban tewas berada di koordinat 3110-4264.
Sejauh ini, belum ada keterangan resmi dari aparat berwenang dalam baku tembak itu. Namun menurut pantauan langsung di Pos Komando Sektor 2 Operasi Tinombala 2016 yang berada di Polsek Poso Pesisir Selatan saat ini terpantau padat.
Tampak dalam pengamatan wartawan, Pos Komando Sektor 2 dipenuhi personel aparat keamanan, termasuk keberadaan petugas dari Satuan Laboratorium Forensik Polres Poso dan Inafis Polda Sulawesi Tengah.
Sebuah mobil ambulans dari Dokkes Polda Sulawesi Tengah juga terpantau disiapkan untuk kepentingan mengangkut jenazah dari kedua orang yang tewas itu. Tetapi hingga pukul 21.00 waktu setempat, jenazah korban baku tembak masih belum dievakuasi.
Berdasarkan kabar yang diperoleh wartawan, aparat keamanan dalam Operasi Tinombala 2016 menunda upaya evakuasi terhadap kedua jenazah itu karena sudah malam.
Evakuasi direncanakan akan dilakukan pada Senin 16 Mei 2016 pagi. Aparat akan mambawa turun kedua jenazah sipil bersenjata itu dari hutan gunung. Identitas keduanya pun hingga kini masih belum diketahui.
Dengan tewasnya dua orang sipil bersenjata itu, maka personel dari kelompok Santoso yang sebelumnya disebutkan berjumlah 25 orang. Tiga diantaranya ada yang perempuan, termasuk satu warga negara asing asal Uighur China bernama Ibrahim.
Kekuatan persenjataan dari kelompok Santoso juga dikabarkan telah menipis. Kelompok ini tinggal memiliki lima pucuk senjata api pabrikan jenis SS1, SS2, dan M16, termasuk amunisi yang disimpan di dalam toples.
Kali ini, baku tembak terjadi di hutan pegunungan Desa Pantangolemba, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Dalam peristiwa itu, dua orang sipil bersenjata dilaporkan tewas tertembus pelor aparat.
Namun hingga Minggu (15/5/2016) malam, jenazah dari kedua orang itu belum dapat dievakuasi. Berdasarkan informasi yang diterima wartawan, korban tewas berada di koordinat 3110-4264.
Sejauh ini, belum ada keterangan resmi dari aparat berwenang dalam baku tembak itu. Namun menurut pantauan langsung di Pos Komando Sektor 2 Operasi Tinombala 2016 yang berada di Polsek Poso Pesisir Selatan saat ini terpantau padat.
Tampak dalam pengamatan wartawan, Pos Komando Sektor 2 dipenuhi personel aparat keamanan, termasuk keberadaan petugas dari Satuan Laboratorium Forensik Polres Poso dan Inafis Polda Sulawesi Tengah.
Sebuah mobil ambulans dari Dokkes Polda Sulawesi Tengah juga terpantau disiapkan untuk kepentingan mengangkut jenazah dari kedua orang yang tewas itu. Tetapi hingga pukul 21.00 waktu setempat, jenazah korban baku tembak masih belum dievakuasi.
Berdasarkan kabar yang diperoleh wartawan, aparat keamanan dalam Operasi Tinombala 2016 menunda upaya evakuasi terhadap kedua jenazah itu karena sudah malam.
Evakuasi direncanakan akan dilakukan pada Senin 16 Mei 2016 pagi. Aparat akan mambawa turun kedua jenazah sipil bersenjata itu dari hutan gunung. Identitas keduanya pun hingga kini masih belum diketahui.
Dengan tewasnya dua orang sipil bersenjata itu, maka personel dari kelompok Santoso yang sebelumnya disebutkan berjumlah 25 orang. Tiga diantaranya ada yang perempuan, termasuk satu warga negara asing asal Uighur China bernama Ibrahim.
Kekuatan persenjataan dari kelompok Santoso juga dikabarkan telah menipis. Kelompok ini tinggal memiliki lima pucuk senjata api pabrikan jenis SS1, SS2, dan M16, termasuk amunisi yang disimpan di dalam toples.
https://golden138.wordpress.com/
No comments:
Post a Comment