Tuesday, March 29, 2016

Piala Eropa 2016 Tidak Mungkin Dibatalkan

Teror yang mengguncang Prancis dan Eropa tidak akan membuat Euro 2016 mundur. Tidak pula bakal membuat perhelatan empat tahunan itu dibatalkan.

Akibat serangan bom dan teroris yang mengguncang Prancis tahun lalu, dan ledakan di Brussels beberapa hari lalu, membuat banyak pihak khawatir akan keamanan Euro 2016. Sempat beredar pula wacana untuk menggelar Piala Eropa 2016 tanpa penonton.
Kendati begitu, menurut Presiden Prancis Francois Hollande, cara untuk menjawab teror adalah dengan tetap menyelenggarakan Piala Eropa seperti biasanya.

Hollande juga menyangkal kemungkinan untuk membatalkan Piala Eropa 2016, yang akan berlangsung dari 10 Juni-10 Juli 2016.

"Ini adalah perhelatan besar, sebuah kompetisi olahraga. Tapi, kami ingin menjadikannya perayaan kultural, sosial, ekonomi, dan sampai pada tahap tertentu, perhelatan politik juga dalam bentuk terbaiknya," ujar Hollande seperti dilansir Soccerway.

"Ini adalah tantangan untuk tetap berpegangan erat, untuk tetap bersatu, saling respek, saling menghormati dan dalam konteks saat ini, ini adalah cara untuk merespons kebencian, rasa takut, dan horor."

"Memundurkan atau membatalkannya tidak pernah jadi bahan pembahasan," tegas Hollande.

Pria berusia 61 tahun itu juga meyakinkan bahwa Prancis sudah memikirkan masak-masak perhelatan Piala Eropa 2016. Teror yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir pun bukannya tidak dijadikan bahan kalkulasi.

"Kita semua memang menghadapi ancaman. Itu benar ada, kita tidak bisa menyangkalnya atau menolaknya. Kami paham pada apa yang terjadi di Paris atau Saint-Denis. Kami semua berada di sana."

"Presiden (Federasi Sepakbola Prancis, Noel Le Graet) dan banyak orang lainnya berada di sana, di Stade de France."

"Kami juga paham apa yang terjadi di Brussels. Tapi, Euro 2016 adalah respons yang tepat untuk serangan-serangan itu," kata Hollande.

No comments:

Post a Comment