Serangan bom bunuh diri mengguncang sebuah taman umum di Kota Lahore, Pakistan, Minggu (27/3) sore. Dari awalnya hanya belasan, kini jumlah korban tewas sudah mencapai 65 orang.
Faksi Taliban Jamaat ul Ahrar mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri ini.
"Targetnya adalah umat Kristen," kata juru bicara Jamaat ul Ahrar, Ehsanullah Ehsan, seperti dilansir Reuters, Senin (28/3/2016). Mereka ingin mencari perhatian Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif.
Faksi Taliban Jamaat ul Ahrar mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri ini.
"Targetnya adalah umat Kristen," kata juru bicara Jamaat ul Ahrar, Ehsanullah Ehsan, seperti dilansir Reuters, Senin (28/3/2016). Mereka ingin mencari perhatian Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif.
Kami ingin mengirimkan pesan ini ke Perdana Menteri Nawaz Sharif bahwa kami telah memasuki Lahore," ujar Ehsan. "Dia bisa melakukan apa yang dia inginkan, tapi dia tidak akan bisa menghentikan kami. Pembom bunuh diri kami akan terus melakukan serangan ini," sambungnya.
Kelompok militan di Pakistan telah sering menyerang orang-orang Kristen dan agama minoritas lainnya selama dekade terakhir. Umat Kristen setempat menuding, pemerintah Pakistan selama ini tak berbuat banyak untuk melindungi mereka. Ucapan dukacita disebut sangat cepat diucapkan para politisi setiap kali ada serangan, tetapi lambat dalam mengambil langkah konkret untuk meningkatkan keamanan.
Serangan bom bunuh diri ini mengguncang area parkir Taman Gulshan e Iqbal, dekat dengan lokasi ayunan anak-anak. Sebanyak 65 orang yang tewas sebagian besar adalah para ibu dan anak-anak yang tengah bermain di taman itu.
Taman ini adalah lokasi populer bagi komunitas Kristen di Lahore. Saat peristiwa ini terjadi semua tengah merayakan liburan Paskah di taman tersebut.
Penasihat Kesehatan untuk Pemerintah Provinsi Punjab Salman Rafique mengatakan, selain 65 orang tewas, ada sekitar 300 orang lainnya yang luka-luka. Semua dilarikan ke rumah sakit dan lokasi darurat lainnya untuk mendapatkan perawatan.
"Kami takut jumlah korban meninggal akan terus meningkat," ucap Rafique.
Kelompok militan di Pakistan telah sering menyerang orang-orang Kristen dan agama minoritas lainnya selama dekade terakhir. Umat Kristen setempat menuding, pemerintah Pakistan selama ini tak berbuat banyak untuk melindungi mereka. Ucapan dukacita disebut sangat cepat diucapkan para politisi setiap kali ada serangan, tetapi lambat dalam mengambil langkah konkret untuk meningkatkan keamanan.
Serangan bom bunuh diri ini mengguncang area parkir Taman Gulshan e Iqbal, dekat dengan lokasi ayunan anak-anak. Sebanyak 65 orang yang tewas sebagian besar adalah para ibu dan anak-anak yang tengah bermain di taman itu.
Taman ini adalah lokasi populer bagi komunitas Kristen di Lahore. Saat peristiwa ini terjadi semua tengah merayakan liburan Paskah di taman tersebut.
Penasihat Kesehatan untuk Pemerintah Provinsi Punjab Salman Rafique mengatakan, selain 65 orang tewas, ada sekitar 300 orang lainnya yang luka-luka. Semua dilarikan ke rumah sakit dan lokasi darurat lainnya untuk mendapatkan perawatan.
"Kami takut jumlah korban meninggal akan terus meningkat," ucap Rafique.
No comments:
Post a Comment