Sebanyak 56 warga penambang belerang dari Kecamatan Licin, Songgon, dan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi dilatih menjadi pramuwisata khusus wisata alam Gunung Ijen. Pelatihan ini tak hanya menjadi bekal dalam program sertifikasi guide tapi juga membeber pengetahuan dalam mengantar wisatawan mendaki Kawah Gunung Ijen.
Pantauan detikcom, puluhan penambang belerang yang mayoritas telah luwes bercakap Bahasa Inggris dan Prancis itu terlihat sibuk berlatih percakapan dengan sesama peserta. Ada peserta yang secara langsung mempraktikkan percakapan kondisi keindahan dan kawasan wisata seputar Gunung Ijen. Pelatihan yang digelar oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banyuwangi ini berlangsung selama dua hari, dimulai hari ini hingga besok.
"Bonjour. Mon nom est Robex et je peux parler Français. Merci, (selamat pagi, nama saya robex dan saya bisa berbahasa prancis. Terima kasih)," kata Robex, salah satu peserta saat menyambut kehadiran Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat pelatihan di Kantor Desa Tamansari Kecamatan Licin, Banyuwangi, Senin (21/3/2016).
Ketika mendengar beberapa kata ucapan selamat datang dari para peserta yang mayoritas adalah para penambang belerang tersebut, Anas secara spontan tersenyum dan bangga.
Pasalnya, para penambang belerang yang biasanya mereka hanya mengandalkan tenaga fisik untuk menjadi buruh angkut belerang, kini mereka bisa memiliki keahlian dan menjadi guide lokal. Anas menuturkan jika pelatihan guide yang bekerjasama dengan Himpunan Pramuwisata Banyuwangi (HPI) ini juga dilakukan bersama pemuda lokal di kawasan Pantai Pulau Merah.
"Para penambang belerang ini sekarang hebat-hebat ya bisa berbahasa Inggris dan Prancis. Rata-rata mereka dulu belajar otodidak dan sekarang dikumpulkan diberi pelatihan supaya lebih mahir dan ada sertifikasinya," kata Anas sambil mendengarkan para peserta berlatih bahasa asing.
Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia Cabang Banyuwangi Elly Irwan Suryanto menyambut baik pelatihan pramuwisata khusus wisata alam Gunung Ijen. Kegiatan tersebut akan menambah SDM pramuwisata di Kawah Gunung Ijen. HPI juga dinilai siap mendampingi pramuwisata khusus untuk belajar lebih mahir lagi di lapangan.
"Pelatihan ini akan memberikan bekal ilmu terkait standar operasi prosedur dalam memandu wisatawan mendaki Gunung Ijen," cetus Irwan.
Pantauan detikcom, puluhan penambang belerang yang mayoritas telah luwes bercakap Bahasa Inggris dan Prancis itu terlihat sibuk berlatih percakapan dengan sesama peserta. Ada peserta yang secara langsung mempraktikkan percakapan kondisi keindahan dan kawasan wisata seputar Gunung Ijen. Pelatihan yang digelar oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banyuwangi ini berlangsung selama dua hari, dimulai hari ini hingga besok.
"Bonjour. Mon nom est Robex et je peux parler Français. Merci, (selamat pagi, nama saya robex dan saya bisa berbahasa prancis. Terima kasih)," kata Robex, salah satu peserta saat menyambut kehadiran Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat pelatihan di Kantor Desa Tamansari Kecamatan Licin, Banyuwangi, Senin (21/3/2016).
Ketika mendengar beberapa kata ucapan selamat datang dari para peserta yang mayoritas adalah para penambang belerang tersebut, Anas secara spontan tersenyum dan bangga.
Pasalnya, para penambang belerang yang biasanya mereka hanya mengandalkan tenaga fisik untuk menjadi buruh angkut belerang, kini mereka bisa memiliki keahlian dan menjadi guide lokal. Anas menuturkan jika pelatihan guide yang bekerjasama dengan Himpunan Pramuwisata Banyuwangi (HPI) ini juga dilakukan bersama pemuda lokal di kawasan Pantai Pulau Merah.
"Para penambang belerang ini sekarang hebat-hebat ya bisa berbahasa Inggris dan Prancis. Rata-rata mereka dulu belajar otodidak dan sekarang dikumpulkan diberi pelatihan supaya lebih mahir dan ada sertifikasinya," kata Anas sambil mendengarkan para peserta berlatih bahasa asing.
Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia Cabang Banyuwangi Elly Irwan Suryanto menyambut baik pelatihan pramuwisata khusus wisata alam Gunung Ijen. Kegiatan tersebut akan menambah SDM pramuwisata di Kawah Gunung Ijen. HPI juga dinilai siap mendampingi pramuwisata khusus untuk belajar lebih mahir lagi di lapangan.
"Pelatihan ini akan memberikan bekal ilmu terkait standar operasi prosedur dalam memandu wisatawan mendaki Gunung Ijen," cetus Irwan.
No comments:
Post a Comment