Leicester saat ini sedang memimpin klasemen dengan keunggulan lima poin atas Tottenham Hotspur yang menjadi rival terdekat, dengan sembilan pertandingan tersisa.
Performa apik musim ini, ditambah kenyataan di papan klasemen, membuat The Foxes tentu saja punya peluang untuk menjuarai divisi teratas Liga Inggris untuk kali pertama sejak didirikan 132 tahun silam.
Pun begitu, Simpson menegaskan para pemain Leicester tidak merasa gugup, tegang, atau terbebani. Mereka tetap cool berkat Ranieri.
"Itu berkat manajer. Ia amat cool," ujar Simpson seperti dilansir Sky Sports.
"Saat masih 0-0 waktu half-time di Watford dan yang ia katakan kepada kami hanyalah agar terus maju. Ia bilang agar kami melakukan hal yang tepat dan golnya akan datang. Kokoh di belakang, jangan kebobolan, dan menang di menit akhir, maka itulah yang kami lakukan," ungkapnya mengenai kemenangan 1-0 atas Watford lalu.
"(Tidak merasakaan tekanan) Datang dari manajer. Ia tidak membebani kami jadi kami semua tenang-tenang saja. Ia sudah gembira asalkan kami berusaha 100% dan berusaha melakukan apa yang diinstruksikan kepada kami," tuturnya.
Penunjukan Ranieri menangani Leicester musim panas lalu awalnya disikapi dengan rasa skeptis setelah periode buruknya di tim nasional Yunani. Tapi Simpson menegaskan bahwa Ranieri adalah alasan utama para pemain Leicester kini sedang tampil sip.
"Ranieri merupakan sosok dengan kepribadian bagus. Ia amat berpengalaman dan tahu benar dengan apa yang ia lakukan. Ia tahu kapan harus tertawa bersama kami tapi juga kapan mesti serius, ia akan membawa kami untuk melihat cuplikan pertandingan," sebut Simpson.
"Kalau pun kami menang ia akan memberitahu apa yang harus kami benahi. Ia selalu berusaha membuat kami tampil lebih baik secara individu dan sebagai tim, dan itulah mengapa kami semua memainkan sepakbola terbaik dalam karier," bebernya.
No comments:
Post a Comment