Thursday, April 7, 2016

Rio Masih Terus Beradaptasi dengan Mobil F1

 Balapan GP2 punya banyak perbedaan dengan jika dibandingkan dengan seri F1. Karenanya proses adaptasi Rio Haryanto masih terus berjalan.

GP2 dikenal sebagai feeder untuk balapan F1. Beberapa driver top dunia lahir dari ajang itu, sebut saja Lewis Hamilton, Nico Rosberg, Nico Hulkenberg dan masih banyak lagi. Rio pun datang dari balapan GP2 dengan total tiga musim berlaga di sana. 

Tapi GP2 dan F1 berbeda sangat jauh dalam hal teknologi mobil. Karenanya Rio masih terus beradaptasi dengan jet darat yang baru dia kendarai dua kali di Melbourne dan Bahrain itu.

"Untuk teknologi butuh waktu adaptasi karena teknologi F1 itu sangat berbeda. F1 sangat kompleks, karena di steering wheel mobil GP2 hanya empat tombol. Sementara di F1 ada 30 tombol," ucap Rio di depan wartawan saat menghadiri acara Pertamina Fastron Meet and Greet yang dilangsungkan di Kota Kasablanka, Kamis (7/4/2016) sore tadi.

"Jadi selain digunakan juga harus melakukan setting yang 30 (tombol) itu. Adaptasinya step by step. Nah, sekarang saya lebih familiar. jadi sudah semakin percaya diri di dalam mobil. Semoga di berikutnya bisa meraih hasil baik, karena walaupun di Bahrain finish saya belum puas," sambung Rio. 

Hal yang diakui Rio paling sulit untuk dilakukan adalah bagaimana mengatur pemakaian bahan bakar. Mencoba menghemat bahan bakar akan membuat laju mobil lambat, sementara jika langsung digeber sejak awal akan membuat bahan bakar lebih cepat habis.

"Kenapa (mengantur bahan bakar)? Karena sekarang di F1 enggak ada pit stop untuk bahan bakar. Jadi saat awal lomba bahan bakarnya full, saya tidak ingin terlalu pelan hemat bahan bakar atau terlalu cepat bensin habis. Jadi kecepatannya harus konstan," ujar dia.

Jakarta yang Macetnya Semakin Menjadi-jadi Sore Jelang Malam


Jakarta yang Macetnya Semakin Menjadi-jadi Sore Jelang MalamFoto: Pria Dewanto/pembaca
Jakarta - Joko, sudah beberapa waktu ini pulang lebih malam dari kantornya. Pria yang bekerja di sebuah bank ini menyerah dengan kemacetan di jam pulang kantor dari Jakarta menuju ke Depok.

Namun berbeda dengan Joko, Dwi memilih menerjang kemacetan yang menjadi-jadi.

"Ya kadang jalur TransJ juga penuh, mobil pada masuk," terang Dwi yang menjadi manajer di sebuah perusahaan alat bangunan ini, Kamis (7/4/2016).

Selain Joko dan Dwi, kemacetan juga dirasakan pembaca detik lainnya Pria Dewanto. Sore jelang malam ini dia terjebak kemacetan di kawasan Semanggi menuju Senayan.

"Macetnya gila," terang Pria dalam surat elektronik

Kemacetan di jam pulang kantor memang rutin menjadi keseharian di ibu kota. Tentu perlu terobosan untuk menguranginya. Entah dengan aturan ketat soal parkir atau juga dengan memperbaiki angkutan umum. Pastinya, triliunan rupiah menguap karena macet. 

Jalan Layang Ambruk, 9 Pejabat Kontraktor India Ditangkap

 Satu lagi tersangka ditangkap terkait ambruknya jalan layang di Kolkata, India, sehingga total 9 orang ditangkap. Terungkap ada kelalaian dalam menangani jalan layang yang tadinya sudah menunjukkan tanda-tanda akan ambruk.

Disampaikan Komisioner Polisi Gabungan Kolkata, Debasish Boral kepadaAFP, Kamis (7/4/2016), satu tersangka yang ditangkap pada Rabu (6/4) waktu setempat merupakan pejabat tinggi perusahaan konstruksi IVRCL. Tersangka ini bertugas mengawasi proyek jalan layang yang ambruk tersebut.

Disebutkan Boral, tersangka sempat dirawat di rumah sakit karena jatuh sakit setelah mengetahui terjadinya insiden yang menewaskan 26 orang itu pada 31 Maret lalu. "Dia (tersangka) dibawa ke markas polisi kota (Kolkata) pada Selasa (5/4) untuk diinterogasi terkait ambruknya jalan layang. Dia ditahan pada Rabu (6/4) setelah diinterogasi," tutur Boral.


Ditambahkan Boral, empat pejabat IVRCL lainnya ditangkap pada Senin (4/4), yang terdiri atas dua direktur operasional dan dua teknisi yang mengawasi pengelasan jalan layang ketika insiden terjadi. Sedangkan empat orang lainnya ditahan beberapa hari selang insiden maut tersebut.

Semua tersangka yang ditangkap bekerja untuk IVRCL, kontraktor yang berbasis di Hyderabad yang bertanggung jawab atas proyek jalan layang tersebut. Para tersangka terancam dijerat dakwaan pembunuhan, percobaan pembunuhan, konspirasi pidana dan kelalaian. Sebanyak 9 tersangka berada dalam penahanan otoritas India hingga persidangan digelar pada 11 April mendatang.

Para penyidik setempat menyatakan, para pekerja konstruksi yang mengerjakan jalan layang itu awalnya menyadari adanya retakan sekitar 20 menit sebelum insiden terjadi. Mereka menyadari adanya retakan di balok logam penyangga yang terhubung dengan pilar pendukung dan beberapa baut terlepas.


Namun bukannya mengambil langkah untuk mengamankan jalan layang atau memberitahu otoritas setempat agar mengosongkan jalanan ramai di bawah proyek jalan layang tersebut, mereka malah berusaha mengelas retakan itu dengan harapan bisa tetap utuh.

"Retakan tampaknya terjadi di penyangga yang ada di persimpangan, yang terhubung dengan lengan penopang dan balok logam penyangga, dan baut terlepas selama pembetonan," ucap penyidik setempat yang enggan disebut namanya.

Penyidik ini juga menyebut para pekerja dan pihak IVRCL tidak memberitahu Otoritas Pembangunan Kolkata, yang mengawasi proyek tersebut soal tanda-tanda masalah pada jalan layang itu.

Wednesday, April 6, 2016

Jadwal Pertandingan 07/04/2014 s/d 08/04/2016 Untuk Pur Silahkan Login Untuk Melihat Pasaran:



UEFA Europa League

04/08 03:05AM
Athletic Bilbao vs Sevilla
04/08 03:05AM
Sporting Braga vs Shakhtar Donetsk
04/08 03:05AM
Borussia Dortmund vs Liverpool
04/08 03:05AM
Villarreal vs Sparta Praha

Sweden Allsvenskan

04/08 01:00AM
Ostersunds FK vs AIK Solna
04/08 01:00AM
Djurgardens vs Falkenbergs
04/08 01:00AM
Elfsborg vs Hammarby
04/08 01:00AM
GIF Sundsvall vs Gefle
04/08 01:00AM
Helsingborgs vs Orebro

Denmark 1st Div
04/08 12:00AM
Lyngby vs Silkeborg

Copa Bridgestone Libertadores

04/08 06:30AM
Boca Juniors vs Club Bolivar
04/08 06:30AM
River Plate Montevideo vs Nacional Montevideo
04/08 08:45AM
FBC Melgar Arequipa vs Colo Colo
04/08 08:45AM
Racing Club vs Deportivo Cali

Serangga Kini Populer Jadi Bahan Makanan, Semut Jepang Juga Termasuk

ernah mendengar serangga bernama semut jepang (Ulomoides sp)? Hewan yang sebenarnya lebih dekat dengan keluarga kumbang ini populer di Indonesia karena diyakini bisa mengobati berbagai penyakit. Ramai-ramai orang mengonsumsinya meski menurut peneliti khasiat belum terbukti betul.

Namun di luar masalah khasiat, sebetulnya amankah mengonsumsi serangga? Bagi beberapa orang gagasan itu mungkin terdengar menjijikkan.

Ahli serangga di Laboratorium Entomologi Serangga, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Pramesa Narakusumo mengatakan nyatanya tren mengonsumsi serangga seperti semut jepang memang sedang naik. Bukan karena alasan manfaat khasiat yang dimiliki si serangga tapi karena masalah ketahanan pangan.

Lembaga internasional Food and Agriculture Organization (FAO) menyebut bahwa serangga merupakan sumber makanan yang nutrisinya tak kalah dengan sumber makanan hewani lain dan lebih ramah lingkungan. Sebagai perbandingan misalnya di lahan yang sama untuk menghasilkan 200 gram daging sapi, seseorang bisa memperoleh 2 kilogram larva serangga layak makan.

Kerabat dekat semut jepang, larva Tenebrio molitor atau dikenal juga dengan nama ulat hong kong misalnya memiliki nutrisi yang menurut data FAO hampir mirip dengan daging sapi. Protein pada ulat hongkong ada di nilai 49,1 sedangkan lemaknya 35,2 sementara daging sapi proteinnya 55 dan lemaknya 41.

"Protein berbasis serangga itu memang tidak kalah. Kalau untuk potensi kandungan nutrisi dia itu baik, bahkan ada beberapa jenis yang kalsium proteinnya lebih tinggi daripada daging," kata Pramesa 

"FAO sedang intens meneliti ini karena serangga kan relatif lebih mudah didapatkan dan berkembang biak lebih cepat," lanjutnya.

Hanya saja perlu diakui juga ada beberapa masalah yang masih harus dihadapi bila ingin menjadikan serangga sebagai pangan sehari-hari. Alasan pertama adalah karena manusia secara global tak terbiasa, ada kemungkinan tak semua nutrisi bisa diserap dengan baik seperti dikatakan oleh seorang ahli diet serangga Dr Sarah Beynon.

Pramesa menambahkan ada kemungkinan juga rentan muncul alergi pada orang-orang. Alasannya sama yaitu karena tak terbiasa dengan protein dari serangga sehingga imunitas tubuh bereaksi

Cerita Bautista Tabrak Mekaniknya Saat Pit Stop

 Banyak kejadian menarik di pit MotoGP Argentina pada akhir pekan lalu. Selain kewajiban mengganti motor, ada juga kecelakaan yang melibatkan Alvaro Bautista dengan mekaniknya.

MotoGP Argentina diwarnai banyak cerita menarik, yang hampir seluruhnya terkait dengan kondisi ban. Race Direction memutuskan pebalap wajib mengganti motor di putaran 9, 10, atau 11 dan memotong durasi balapan menjadi hanya 20 laps --awalnya 25 lap. Keputusan ini diambil sebagai respons dari insiden pecah ban yang dialami Scott Redding di sesi latihan bebas keempat.

Alhasil pada tiga lap tersebut keseibukan besar terjadi di pit. Seluruh pebalap berdasarkan strateginya masing-masing mampir ke garasinya dan bergegas mengganti tunggangan.

Di tengah suasana menegangkan itu, seorang mekanik tim Aprilia Racing Team Gresini jadi korban. Tengah membantu Alvaro Bautista yang akan mengganti motor, dia malah ditabrak oleh ridernya itu.

Menuju garasinya masih dalam kecepatan cukup tinggi, Bautista kehilangan keseimbangan dan terjatuh saat masih berada di atas motor. Dia terseret beberapa meter dan menabrak mekanik malang tersebut.

Bautista bisa langsung bangkit dan menunggangi motor barunya untuk melanjutkan balapan. Sementara si mekanik korban tabraknya terlihat memegangi lutut menahan sakit dan tak bisa berdiri di atas kakinya sendiri. Beberapa rekan mekanik langsung menghampir mencoba memberi bantuan.

Autoevolution menyebut mekanik tersebut tidak mengalami cedera parah.

Tontowi/Liliyana dan Jonatan Melangkah ke Babak Kedua


Tontowi/Liliyana dan Jonatan Melangkah ke Babak Kedua
 Ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sukses melewati babak pertama Malaysia Terbuka Super Series Premier 2016. Tunggal putra Jonatan Christie juga melangkah ke babak kedua.

Tontowi/Liliyana lolos dari babak pertama setelah mengalahkan wakil China, Wang Yilyu/Chen Qingchen, di Malawati Stadium, Shah Alam, Rabu (6/4/2016). Unggulan kedua itu menang dua game langsung 21-18 dan 21-14 dalam waktu 33 menit.

"Kami hari ini main lebih siap lagi. Kami juga fokus satu per satu. Walaupun sempat ketinggalan di game kedua, kami nggak mikirin poin. Kami fokus dengan permainan kami saja," ujar Liliyana

"Kami juga nggak mau lengah. Karena walaupun pemain junior, mereka baru juara di Swiss Open. Mereka punya mental juara lah istilahnya. Jadi dari awal juga kami siap buat main dengan lawan berat," tambahnya.

Di babak kedua, Tontowi/Liliyana akan berhadapan dengan pasangan Jerman, Michael Fuchs/Birgit Michels. Fuchs/Michels lolos usai menang atas Phillip Chew/Jamie Subandhi (Amerika Serikat) dengan skor 21-12, 21-10.

Tontowi/Liliyana sudah enam kali bertemu Fuchs/Michels dan menang empat kali. Namun, pada pertemuan terakhir yang terjadi di China Terbuka 2015, mereka kalah dua game langsung.

"Di pertemuan terakhir kami melakukan kesalahan yang fatal. Ketika sudah leading sangat jauh, kemudian kami lengah. Kami harus waspada. Kalau dari awal kami main fokus dan sesuai dengan pola kami, kami yakin bisa mengatasi mereka. Tapi, kami akan terus mempelajari permainan mereka. Barangkali ada yang berubah, kami akan bicarakan dengan pelatih," kata Liliyana.

Dari nomor tunggal putra, Jonatan meneruskan langkahnya ke babak kedua setelah menumbangkan unggulan ketujuh dari Taiwan, Chou Tien Chen. Jonatan menang lewat rubber-game yang berakhir dengan skor 21-13, 12-21, dan 21-8.

Sayangnya, Ihsan Maulana Mustofa langsung terhenti di babak pertama. Ihsan tak mampu membendung unggulan kelima asal Denmark, Jan O Jorgensen, dan kalah dua game langsung 12-21, 17-21.